Bisnis Penyalur Tenaga Kerja dan lika-liku Seluk Beluk Cerita Di Dalamnya

review buku agensi rumah tangga

Rasanya tidak banyak yang mengangkat tema kisah tentang dunia penyalur jasa pembantu rumah tangga ke dalam sebuah cerita fiksi. Atau bahkan mungkin rasanya saya belum pernah membacanya di buku fiksi yang lain. 

Bisnis penyalur tenaga kerja memang bisnis yang cukup menjanjikan. Satu yang saya patut acungkan jempol adalah tokoh utama dalam buku ini yaitu Katia. Katia memang out of the box disaat generasi milenial lainnya mencari kerja kantoran dengan baju gaya tiap hari naik turun lift gedung bertingkat dia memilih untuk mencoba sektor usaha yang tidak pernah dilirik oleh generasi muda. 

Ada lho bisnis yang tidak pernah mati. Apa Coba ? Selain bisnis rumah makan atau kuliner ternyata bisnis penyedia Asisten Rumah Tangga termasuk bisnis yang akan selalu hidup. Mengapa? Karena masyarakat di perkotaan rata-rata mereka bekerja. Banyak diantara para pekerja ini adalah para ibu. Ya saat ibu  bekerja itu artinya dia akan meninggalkan keluarga di rumah. Seperti  dilansir dari laman databoks.katadata.co.id yang menyebutkan bahwa  tingkat partisipasi angkatan kerja  perempuan pada Agustus 2023 mencapai 54,52%, naik 1,11 poin persentase dibanding tahun sebelumnya.

Angkatan kerja perempuan itu sudah tentu termasuk di dalamnya seorang ibu bekerja. Meski tidak disebutkan secara pasti berapa persen dari jumlah tersebut yang masuk dalam kategori ibu bekerja namun data ini memberi gambaran bahwa akan ada kekosongan peran dalam pengasuhan dan pengambilan peran pekerjaan di rumah tangga. Sudah barang tentu kondisi ini menjadi sebuah peluang bagi seorang asisten rumah tangga bisa masuk dan bekerja di rumah-rumah tangga para ibu bekerja. 

Penulis jeli menangkap kenyataan di lapangan dan mengolah ide tersebut menjadi sebuah cerita dalam bukunya. Dengan modal nekat meski ditentang sang ibu, Katia sang tokoh utama mendirikan sebuah bisnis penyalur asisten rumah tangga. Buku ini menggambarkan kepada para pembaca berbagai kisah dan cerita seputar suka duka menjalani bisnis pencarian calon asisten rumah tangga. 

Dalam hidup ini rasanya tidak ada tuh manusia yang bisa hidup sendiri dan tidak pernah meminta bantuan kepada orang lain sedikitpun. Rasanya mustahil deh hal ini terjadi. Apalagi di kehidupan kota besar yang sangat sibuk dengan berbagai kepentingan dan urusannya.

Para pasangan di rumah tangga memerlukan asisten pembantu untuk menyelesaikan beberapa pekerjaan rumah tangga yang tidak bisa ditangani oleh para istri secara utuh. Jangankan yang istrinya bekerja , bahkan suami yang istrinya 100% jadi ibu rumah tangga pun selalu ada saja yang membutuhkan seorang asisten rumah tangga. Bisnis yang menjanjikan karena akan selalu ada permintaan .

Katia selama menjalankan bisnisnya dibantu oleh sahabatnya Sashi berhasil membuktikan kenyataan di atas. Selama mereka menjalankan bisnis tersebut tidak pernah tuh permintaan asisten rumah tangga terhenti. Pasti selalu ada saja permintaan-permintaan kepada Agensi mereka untuk mengirimkan pegawai yang bisa bekerja di rumah-rumah keluarga ibukota. 

Bisnis Katia berhasil menggaet para konsumen dari kalangan artis berkat promosi Sashi sahabatnya di kantor tempat dia bekerja sebelum terhempas badai PHK. Sashi memiliki teman seorang artis yang sedang  membutuhkan seorang ART. Dia merekomendasikan kepada Katia untuk memenuhi permintaan ART. Dari sanalah bisnis Agensi Rumah Tangga Katia mulai melaju. Belakangan Sashi  kena PHK juga. 

Katia sejak mengalami PHK memutuskan untuk memulangkan Bi Minah pembantu setia di rumahnya yang sudah ada sejak dia bayi. Ibu Katia adalah seorang wanita bekerja sehingga menyerahkan Katia untuk diasuh dan dibesarkan oleh Bi Minah di rumah saat sang ibu bekerja. 

Saat mengantarkan Bi Minah inilah , Katia bertemu Siti dan dia bercerita tentang pengalamannya ditipu oleh penyalur tenaga ART. Dari Siti mengalir banyak cerita tentang jasa penyalur tenaga kerja menjadi ART ini. Otak bisnis Katia pun jalan, dia membayangkan akan meraup pundi-pundi rupiah dari bisnis penyalur ART ini.

Maka sepulang mengantarkan Bi Minah dia mempersiapkan untuk membuka bisnis penyalur Asisten Rumah Tangga yang memiliki nama dengan sebutan “ Agensi Rumah Tangga”. Rumah KPR yang dibelinya dari hasil menabung saat bekerja menjadi budak korporat dan berakhir kena PHK menjadi kantor tempat berlayar bisnis agensinya. 

Saat saya selesai membaca  buku ini akhirnya terbayang juga beragam situasi dan kondisi dalam menjalankan bisnis penyalur tenaga kerja ART ini. Banyak sekali kisah yang disajikan dan hampir semuanya pernah saya jumpai di dunia nyata meskipun hanya dengan membaca berbagai info di thread atau di twitter. 

Beragam sekali mulai dari komplain konsumen karena mendapatkan asisten rumah tangga yang tidak sesuai keinginan, susahnya mencari sumber daya calon pekerja jika pun sudah mendapatkannya harus pula bersiap jika calon pekerja yang kita rekrut tidak menaati syarat dan ketentuan yang sudah disepakati. 

Menjaga nama baik Agensi merupakan pekerjaan rumah yang harus terus menerus dijaga dan dipertahankan. Reputasi dan nama baik adalah modal utama bagi Katia dan Sashi dalam mengelola bisnis mereka. Tidak kalah penting dari semuanya adalah membangun komunikasi yang baik dan hangat dengan para calon pekerja yang bernaung di bawah Agensi Rumah Tangga ini. 

Kisah tantangan dalam menjalankan bisnis Agensi Rumah Tangga ini menurut saya sih menjadi salah satu bagian yang paling seru dalam kisah buku ini.

Saat menulis membuka berbagai kisah dan cerita di buku ini akhirnya saya pun bisa memiliki kesimpulan bahwa sifat manusia itu beraneka rupa yaaa. Bagaimana tidak setiap konsumen dan calon pekerja datang dari latar belakang kebiasaan dan sifat yang berbeda satu sama lain. Kocak  sekali ragam kisah yang menyajikan beraneka rupa sifat manusia dalam buku ini. Sesuai dengan genre buku ini yaitu genre komedi. 

Manusia ganjen dan centil pake acara jatuh cinta pada majikan segala. Jadi ingat kisah Mawar AFI yang suaminya direbut pelakor yang tidak lain baby sitter anaknya sendiri. Amit-amit jauh-jauh deh dari hal-hal seperti ini. Dalam kisah buku ini ada Kisah keluarga Banu yang ditaksir oleh Siti sang ART. 

Manusia ember, mulutnya blong gak ada remnya. Modelan manusia seperti ini nih bikin Katia dan Sashi kalang kabut. Bagaimana tidak mereka mendapati anaknya Bi Minah yang kerja di rumah Kafka sang artis terkenal itu memamerkan seluk beluk rumah Kafka di media sosialnya. Waah bikin majikan mencak-mencak dan sang bos penyalur Agensi Rumah Tangga cenat cenut pusing kepala. 😅😅😅

Di kesempatan kisah lain ada lagi nih, ART yang beruntung bekerja di seorang artis terkenal dan Dini sang pembantu ikut terkenal juga. Ah iyaa saya jadi ingat kisah di dunia nyata mirip-mirip dengan kisah di buku ini. Saya jadi ingat Sus Rini atau Sus Iroh sang baby sitter nya anak Raffi Ahmad dan anaknya Aurel Atta.

Sang tokoh di buku Agensi Rumah Tangga ini memiliki kisah sama dengan para suster anak artis di dunia nyata tersebut. Dia bisa jalan-jalan keliling dunia karena harus mengasuh anak sang artis. Bahkan Dini menjadi selegram dengan followers banyak. Majikannya yang artis ikut memberi andil dalam ketenaran DIni. Keberuntungan memang sebuah rejeki yang tidak bisa ditolak ataupun diminta.. Semua datang begitu saja mengikuti takdir dari sang maha kuasa. 

Menjalani bisnis Agensi Rumah Tangga ada beberapa syarat yang bisa saya catat dari kisah Katia ini. Gak gampang lho menjadi besar dan mampu bertahan hingga stabil kemudian memiliki banyak pelanggan. Katia menyiapkan segala sesuatunya dengan matang dan detail. Mulai dari tempat kantor sekaligus mes para calon pekerja sebelum mereka ada yang merekrut. Kemudian melakukan pencarian calon tenaga kerja. Proses ini pun tidak begitu saja dilakukan. Mereka harus melalui serangkaian tes feet and proper test hehe…udah kaya calon pejabat aja yaa. 

Para calon ART ini harus jelas asaul usul dan keluarga serta latar belakang kehidupannya. Mereka harus memiliki latar belakang yang baik. Para calon pekerja menyerahkan data diri seperti KTP dan data pribadi. Tidak lupa Katia melakukan wawancara dengan para calon pekerjanya.  Katia memerlukan ini semua untuk membuat data profil klien. Data profil klien ini sangat diperlukan sebagai informasi dasar kepada calon konsumen. 

Memaksimalkan peran media sosial seperti tiktok dan instagram mampu secara efektif meluaskan pangsa pasar Agensi Rumah Tangga. Media sosial jika diisi dengan konten-konten bermanfaat bisa memberi peluang untuk viral. Katia banyak sekali mendapatkan calon pelanggan dari konten-konten yang dibuatnya di Tiktok.

Pendidikan dan pelatihan adalah kegiatan wajib yang harus dilakukan dalam bisnis penyalur tenaga kerja ART ini. Pendidikan dan pelatihan berbagai bidang tata laksana rumah tangga diselenggarakan oleh Katia dan SAshi di kantor sekaligus mesa  para calon ART ini tinggal. Banyak pelatihan yang dilaksanakan seperti pelatihan mencuci, menyetrika, membersihkan rumah, memasak hingga merawat dan mengasuh rumah. 

Merawat kepercayaan konsumen adalah hal penting selanjutnya yang tidak boleh diabaikan. Katia rela turun gunung menggantikan peran Bi Minah yang tidak bisa bekerja di rumah Kafka.Katia menjadi pembantu bayangan hingga pembantu pengganti datang menggantikannya. Bukan hanya dari sisi konsumen Katia memperhatikan dan menjaga kepercayaan. Dari sisi para pekerja mereka dilindungi sekali oleh Katia. Kalimat yang saya sematkan di awal tulisan adalah salah satu kalimat menarik dari Sashi untuk Katia dalam mengelola bisnis mereka.

Katia melindungi pekerjanya jika pekerjaannya tidak sesuai dengan perjanjian kerja yang sudah disepakati. Hal ini terjadi pada Denok yang dipekerjakan oleh majikannya secara berlebihan. Sehingga Denok merasa melakukan kerja rodi. Sebagai pemilik bisnis Agensi Rumah Tangga Katia merasa perlu melindungi seluruh pekerja yang ada di dalam naungan agensinya. 

Seumur hidup Katia hanya mengenal sosok ibu. Dia tidak pernah mengenal ayah. Sang ibu seolah menelan dalam-dalam cerita tentang ayah. Bagi sang ibu cerita tentang kisah pernikahannya adalah sebuah luka yang amat perih dan berdarah-darah. Seiring waktu berjalan saat Katia dewasa dan menanyakan dimana ayah. Akhirnya ibu bercerita dan seketika Katia kagum dan bangga pada sang ibu. Ya begitulah perempuan, saya pun kalau jadi ibunya Katia mana mau jadi perempuan di posisinya. Amit-amit gak mau. 

Buku Agensi Rumah Tangga sampulnya berwarna ungu. Kenapa ungu yaa? Tapi saya pribadi suka warna ungu jadi yaa bagus aja gitu melihatnya. Jumlah halaman 268 tidak terlalu tebal jadi bisa dalam 2 atau 3 hari beres jika fokus membacanya. Saya aja yang banyak gaya nih jadi lama beresnyaa😂😂🤣🤣

Oh iya ini buku baru ya kalau lihat di instagramnya bukugpu terbitan bulan Juli 2024 gress banget kaan.

Almira Bastari menulis cerita ini menggunakan POV orang ketiga. Tidak  ada sudut pandang orang pertama atau kedua seperti aku dan kamu. Dia seperti sedang bercerita kepada pembaca tentang sebuah kisah. Jadi orang kesatunya adalah penulisnya itu sendiri.

Jika boleh jujur saya suka kisah ceritanya karena benar-benar real gambaran kisah dalam kehidupan tentang dunia peragensian penyalur jasa PRT. Kisah-kisah yang pernah saya baca dan lihat sendiri berseliweran di beranda vt medsos. Hanya memang rasanya konflik dalam buku ini tidak dalem-dalem banget, wajar saja sih karena novel ini genrenya komedi meski ada balutan kisah sentimentil antara Katia dan ibu. 

Proses pencarian calon pekerja buat agensi Katia pun terasa mengalir ringan dan lancar sekali tidak ada tantangan yang gimana gitu. Ada juga sih batu sandungan tapi tidak terlalu greget. Tapi memang fokus ceritanya memang saya lihat lebih ke cerita para ART tersebut bersama majikan-majikannya. 

Alur kisah Agensi Rumah Tangga ini memiliki alur majuSehingga ceritanya runut dari satu cerita ke cerita lainnya. 

Kamu udah baca belum bukunya? Baca deh..seru lhoo

Judul: Agensi rumah tangga

Penulis: Almira Bastari

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tahun Terbit: 2024

Deskripsi Fisik: 286p;21,5cm;cet1

ISBN: 9786020678085

Harga: 89.000 IDR (referensi harga normal di gramedia.com)

Recommended Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *