Ingin Anak Anda Suka Membaca Sejak Kecil ? Bangun 5 Kebiasaan Baik Ini Di Rumah

Membaca sejak kecil

Kemajuan sebuah bangsa berbanding lurus dengan tinggi rendahnya minat baca masyarakat. Minat baca tinggi dihasilkan dari sebuah pembiasaan yang kemudian berkembang menjadi sebuah karakter. Bagaimana sebuah bangsa bisa menghasilkan masyarakat gemar membaca? Masyarakat terbentuk dari sekumpulan keluarga. Maka yang menjadi pondasi awal terbentuknya masyarakat gemar membaca adalah terbentuknya keluarga-keluarga yang memiliki kecintaan pada membaca.

Dari keluarga yang memiliki kebiasaan-kebiasaan baik dalam rangka menumbuhkan minat baca anak inilah akan muncul generasi-generasi penerus bangsa yang unggul. Mengapa menumbuhkan kecintaan membaca pada anak sedini mungkin itu penting? Anak-anak yang tumbuh besar dengan pembiasaan membaca akan memiliki keterampilan berpikir kritis sejak dini, mampu mengembangkan daya imajinasinya dengan baik dan memiliki kemampuan memahami informasi dengan baik.

Disamping itu anak-anak yang dikenalkan membaca sejak dini cenderung memiliki pemahaman bahasa lebih baik dan penguasaan kosakata lebih banyak serta memiliki kemampuan berkomunikasi yang lebih baik.

Pernahkah melihat bayi ajaib yang viral di mesia sosial bernama Kenkulus? Kenkulus memiliki kemampuan luar biasa dalam menghapal berbagai rumus matematika terutama kalkulus. Saya aja setiap melihat tayangan videonya di tiktok suka geleng-geleng kepala karena anaknya pinter banget. Ternyata ada satu hal penting yang dibiasakan oleh kedua orang tuanya sejak Ken masih bayi yaitu kebiasaan membacakan buku. Orang tuanya selalu membacakan buku sejak Ken masih dalam kandungan. Begitu berpengaruhnya pembiasaan membaca buku bagi kecerdasan anak.

Menuai panen dengan memiliki anak cinta membaca sejak kecil, tentu saja orang tua harus menanam beberapa pembiasaan baik sejak dini. Beberapa kebiasaan yang bisa dilakukan oleh para orang tua agar anak senang dan memiliki minat membaca bisa mencoba beberapa cara di bawah ini:

    Janin dalam perut ibu meskipun belum dilahirkan ke dunia namun setelah memiliki ruh dia bisa mendengar suara yang ada di luar tubuh ibunya. Oleh karenanya membiasakan memperdengarkan hal-hal yang baik ke anak yang masih ada dalam kandungan memiliki dampak positif. Saat ayah atau ibu rajin membacakan buku pada anak sejak dalam kandungan akan meningkatkan bonding antara orang tua dan anak terutama ibu dan bayi. Bayi dalam kandungan akan terstimulasi otaknya. Selain itu saat bayi mendengarkan suara ayah atau ibu saat membacakan buku akan menstimulasi pengenalan kata dan berfikir kritis.

    Membacakan buku juga akan membangun kedekatan bayi dan orang tuanya sebab bayi akan mengenali suara orang tuanya. Hal ini sangat bermanfaat ketika bayi sudah dilahirkan, bayi akan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan ayah dan ibunya. Saat ikatan emosionalnya kuat maka bayi akan cenderung mudah menerima apa yang orang tua berikan padanya. 

    Menyimpan buku-buku di dekat bayi bisa menjadi salah satu cara agar bayi senang kepada buku. Biarkan anak terbiasa dengan memegang dan melihat buku. Jika hal ini dibiasakan dalam kesehariannya maka benda pertama yang akan anak suka adalah buku sebelum anak mengenal benda-benda lainnya.

    Biarkan buku menjadi benda pertama yang dia pegang dan kenali. Simpan buku kain ini di sisi kanan dan kiri anak saat dia tidur. Jika sedang bermain simpan buku-buku tersebut di sekelilingnya.

    Membacakan buku kepada anak dapat memberi stimulan untuk menumbuhkan minat baca. Sama halnya dengan saat membacakan buku ketika mereka masih dalam kandungan, tapi sekarang lebih intim lagi karena sang anak sudah hadir dalam dekapan orang tua. Orang tua sebaiknya menetapkan waktu khusus buat membacakan buku misalnya saat sebelum tidur atau di sore hari setelah anak mandi dan makan. Pemilihan waktu yang sama setiap hari selain bisa mendisiplinkan juga menjadi waktu favorit untuk mereka.

    Anak akan menunggu kehadiran orang tuanya saat waktu membaca buku tiba. Disini peran ayah dan ibu dalam berbagi sangat penting agar tidak ada waktu yang kosong. Misalnya jika ayah tidak bisa mengisi karena masih sibuk dengan pekerjaan maka ibu bisa mengisi. Berbagi dan saling bekerja sama antara ayah dan ibu dalam membacakan buku kepada anak memberi banyak manfaat baik kepada orang tua sendiri maupun kepada anak. Buat orang tua berbagi peran akan mempererat hubungan diantara keduanya dan buat anak akan merasa dicintai karena orang tua selalu ada untuknya.

    Membacakan buku atau dalam istilah dunia literasi dikenal dengan istilah Read Aloud memiliki manfaat yang sangat banyak. Anak yang d rutin dibacakan buku akan memiliki kemampuan bahasa yang lebih tinggi karena memiliki kosakata yang lebih banyak. Saat anak dibacakan buku maka daya imajinasinya bekerja, otaknya berjalan untuk mengolah informasi yang didengarnya. Dari kondisi tersebut maka perkembangan kognitif anak akan lebih cepat berkembang.

    Saat orang tua mempunyai cita-cita agar anaknya memiliki minat baca di usia dini maka buatlah situasi dan kondisi agar benda yang pertama kali dia suka dan kenali adalah buku. Jadi sebisa mungkin jangan dulu mengenalkan gawai kepada anak sebelum dia jatuh cinta kepada buku. Anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya jangan dulu dikenalkan dengan gawai.  Hal ini bisa dimengerti karena dunia anak itu dunia bermain dan waktunya tumbuh kembang mengenal berbagai macam hal yang ada di sekitar. Termasuk juga bersosialisasi dengan anak-anak seusianya.

    Jika dari kecil anak dikenalkan dengan gawai dia hanya akan fokus kepada tersebut dan ini tidak baik untuk tumbuh kembangnya. Dalam kaitannya dengan aktivitas membaca maka akan mengalami hambatan sebab anak lebih dulu mengenal gawai dibanding aktivitas membaca.

    Sedangkan dari aktivitas membaca akan menumbuhkan banyak aktivitas lainnya. Membaca melahirkan kegiatan lain selain melafalkan tulisan ada aktivitas visual, berpikirm, psikolinguistik dan metakognitif di dalamnya. Ketergantungan pada gawai sejak usia dini akan menghambat tumbuh kembang baik fisik dan psikisnya. Banyak kasus di masyarakat dimana anak mengalami keterlambatan bicara akibat tidak pernah diajak berkomunikasi karena selalu melihat layar gawai.

    Ayah dan ibu saat memilih buku untuk anaknya harus menyesuaikan dengan usia anak baik dari jenis bahan maupun jenis isi bukunya sendiri. Untuk anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya pilih jenis bahan yang tidak kokoh dan kuat seperti kain atau busa. Agak besar sedikit bisa memilih buku dengan bahan yang tebal agar tidak mudah sobek.

    Untuk jenis isi bukunya memilih buku yang banyak warna dan gambar untuk menarik perhatian si kecil. Buku dengan kata-kata sedikit namun banyak gambar. Buku tematik yang fokus pada satu bahasan per bukunya. Jadi saat membacakan buku hanya menceritakan tentang satu pokok bahasan hingga anak bisa lebih mudah mengingat saat mendengarkan.

    Referensi Bahan Bacaan

    Mereka besar karena membaca; Suherman;geliat Gemilang Abadi; 2023

    https://www.orami.co.id/magazine/kapan-anak-boleh-bermain-dengan-gadget-ketahui-dulu-aturan-sesuai-usianya

    https://www.haibunda.com/parenting/20200819173602-61-157705/7-manfaat-membaca-buku-untuk-anak-bunda-perlu-tahu

    https://www.google.co.id/books/edition/MEMBACA_YUUUK_Strategi_Menumbuhkan_Minat/s6JqDwAAQBAJ?hl=id&gbpv=1&dq=manfaat+membaca+pada+bayi&printsec=frontcover

    Recommended Articles

    Leave a Reply

    Your email address will not be published. Required fields are marked *